Warkop atau sebelumnya bernama Warkop Prambors, juga kemudian dikenal sebagai Warkop DKI, adalah sebuah grup lawak yang awalnya beranggotakan Nanu Mulyono, Rudy Badil, Dono alias Wahjoe Sardono, Kasino alias Hadiwibowo, dan Indro alias Indrodjojo Kusumonegoro.
Tapi, grup ini kemudian lebih terkenal dengan formasi tiga anggota, yaitu Dono, Kasino, Indro. Hal ini karena mereka bertigalah yang paling aktif dan paling sering tampil dalam film-film warkop.
Warkop DKI sudah mencetak puluhan judul film komedi yang selalu laris di pasaran. Bahkan di jaman sekarang, film-film Warkop DKI pun masih laku ditayangkan di layar kaca dan selalu mempunyai rating yang tinggi.
Dari puluhan film warkop, ada 5 film yang dianggap terbaik oleh para penggemarnya.
Tapi, grup ini kemudian lebih terkenal dengan formasi tiga anggota, yaitu Dono, Kasino, Indro. Hal ini karena mereka bertigalah yang paling aktif dan paling sering tampil dalam film-film warkop.
Warkop DKI sudah mencetak puluhan judul film komedi yang selalu laris di pasaran. Bahkan di jaman sekarang, film-film Warkop DKI pun masih laku ditayangkan di layar kaca dan selalu mempunyai rating yang tinggi.
Dari puluhan film warkop, ada 5 film yang dianggap terbaik oleh para penggemarnya.
Berikut adalah daftar 5 film WARKOP terbaik:
1. Gengsi Dong (1980), Sutradara: Nawi Ismail.
Dono sebagai Slamet, Kasino sebagai Sanwani, Indro sebagai Paijo. Mereka mahasiswa di kota Jakarta yang bersaing soal cewek dan gengsi. Slamet yang paling kampungan, sebetulnya paling kaya. Sedang Sanwani yang suka berganti-ganti mobil ternyata anak pemilik bengkel, dan mobil-mobil Sanwani adalah mobil-mobil para pelanggan. Sindiran sosial yang menghibur, tentang rapuhnya kebanggaan kelas sosial. Di film inilah pula, Dono mulai terkenal dengan panggilan ”bemo”.
Dono sebagai Slamet, Kasino sebagai Sanwani, Indro sebagai Paijo. Mereka mahasiswa di kota Jakarta yang bersaing soal cewek dan gengsi. Slamet yang paling kampungan, sebetulnya paling kaya. Sedang Sanwani yang suka berganti-ganti mobil ternyata anak pemilik bengkel, dan mobil-mobil Sanwani adalah mobil-mobil para pelanggan. Sindiran sosial yang menghibur, tentang rapuhnya kebanggaan kelas sosial. Di film inilah pula, Dono mulai terkenal dengan panggilan ”bemo”.
2. Dongkrak Antik (1982), Sutradara: Arizal.
Kali ini, “Warkop keempat” adalah Mat Solar, yang budek dan suka nyabut bulu hidung. Mereka jadi pegawai hotel yang serbasalah. Dono pelupa, Kasino pemarah, Indro gagap. Di ujung film, mereka tampil sebagai band “Wah Gede Banget!”, yang memelesetkan lagu-lagu Beatles dan Rolling Stone jadi lagu-lagu-lagu daerah.
3. Pintar-Pintar Bodoh (1980), Sutradara: Arizal.
Secara subjektif, inilah film Warkop terlucu menurut saya. Kritik sosialnya suwir-suwir saja, tapi premis ceritanya sudah lucu: detektif culun saling bersaing, dan semua kena nasib konyol. Momen paling ikonik: Dono memarodikan gaya John Travolta di Saturday Night Live, dan Kasino menyanyi “lagu kode”. Dibantu oleh Dorman Borisman, sebagai “Warkop keempat”.
4. Mana Tahan (1979), Sutradara: Nawi Ismail.
Film paling “lurus” dari Warkop, juga adalah film pertama mereka. Citra “anak kos” dalam film ini tetap lekat pada mereka sampai film terakhir mereka pada 1994. Citra yang menggambarkan mereka sebagai sekawanan pemuda kurang kerjaan dan terobsesi pada perempuan. Masih dengan “Warkop keempat” yang asli: Nano.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar